KARAWANG Jurnal Purwasuka.Com | Kondisi sampah kini menjadi salah satu polemik, permasalahan yang terjadi tidak hanya di Kabupaten Karawang namun juga di Indonesia.
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki tabungan berupa sampah dengan jumlah yang tidak sedikit bahkan hingga jutaan ton sampah yang beredar di mana-mana, hingga saat ini volume sampah di semakin banyak dan menumpuk
Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang menunjukkan volume sampah mencapai 1.200 ton per hari, dan hanya 350 ton saja yang terangkut ke TPA. Kondisi itu terjadi akibat keterbatasan armada sampah yang dimiliki Pemkab Karawang,sedangkan untuk sisa sampah yang tidak terangkut, ada yang dikelola oleh masyarakat secara mandiri, dan ada yang menumpuk di tempat pembuangan sementara.
Untuk menanggulangi permasalahan sampah tersebut, Mahasiswa KKN UBP Karawang memberikan solusi tentang pengelolaan sampah khususnya didesa Kedaljaya salah satu desa di kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Dalam pemaparan solusi sampah tersebut menjelaskan strategi dan sistem sampah yang dikelola dengan sistem 3R (Reduce-Reuse-Recycle).
Dengan sistem pengelolaan sampah 3R tersebut diyakini dapat mengurangi sampah yang akan terbuang di TPA juga dapat bermanfaat kepada masyarakat dalam hal pendapatan ekonomi dan tak kalah penting manfaat jangka panjang dapat mempertahankan sumber daya alam dimasa yang akan datang.
Pemerintah Desa Kendaljaya yang diwakili oleh Yusup Thojiri sebagai Kaur Umum dan Perencanaan memberikan apresiasi akan program ini, semoga sosialisasi dan solusi tentang sampah ini dapat memberikan dampak yang baik dan positip bagi desa Kendaljaya ini dan menjadikan semangat baru bagi kami dan masyarakat desa kendaljaya tentang penanganan sampah.
Sebenarnya permasalah sampah didesa kendaljaya ini mungkin bisa kita kelola lebih baik lagi setelah mendapat paparan dari sosialisasi ini,namun sebenernya ada masalah lain tentang ini yaitu banyaknya warga desa lain yang suka membuang sembarangan dipinggir desa kendaljaya sehingga sulit dikontrol karena waktu buang yang tidak menentu,namun jika kita rapihkan atau buat tempat sampah berpotensi makin banyak lagi yang membuang sembarang dari warga yang lewat dari wilayah lain,”imbuhnya.*** Red