KARAWANG Jurnal Purwasuka.Com | Pemilihan Kepala Daérah (Pilkada) Kabupaten Karawang tinggal menghitung hari, tepatnya hari rabu 27 nopember 2024 pesta demokrasi yang akan menentukan nasib karawang lima tahun kedepan akan digelar. Perlu diketahui untuk karawang yang bertarung di Pilkada Serentak 2024 ada dua pasangsm calon (Paslon) yaitu Paslon no. 01 Acep-Gina dan Paslon no. 02 Aep-Maslani.
Dikutip dari detik.com, Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Nasional (UNAS) Amsori Baharudin Syah dalam keterangan tertulis, memprediksi pasangan Aep-Maslani akan memenangi Pilkada Karawang dan selisih suaranya akan cukup signifikan.” ungkapnya, Kamis (21/11/2024).
Amsori mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat Aep-Maslani akan memenangi Pilkada Karawang. Salah satunya adalah popularitas Aep yang kuat di masyarakat dibandingkan paslon lainnya.
Popularitas Haji Aep itu sangat tinggi di masyarakat Karawang, tingkat kesukaan masyarakatnya juga sangat tinggi, faktor kunci itulah yang akan membawa pasangan Aep Maslani memenangi Pilkada Karawang 27 November nanti,” ucapnya.
Pria yang juga Ketua Forum Akademisi Pecinta Sepakbola Indonesia (FAPSI) ini mengatakan faktor lain yang akan menghantarkan pasangan Aep-Maslani menang dalam Pilkada adalah mesin politik yang bergerak dari awal sampai dengan sekarang. Pasalnya, ia melihat mesin politik paslon lain baru bergerak maksimal dalam satu bulan kebelakang.
Mesin politik pasangan Aep Maslani ini bergerak lebih awal dan lebih maksimal dibandingkan dengan mesin politik pasangan Acep-Gina, yang baru bergerak sekitar sebulan ke belakang,” tambahnya.
Yang saya lihat tokoh-tokoh besar di belakang pasangan Acep-Gina ini baru bergerak sekarang- sekarang, jadi agak berat mengejar ketertinggalan gerakan yang sudah dilakukan oleh mesin politik pasangan Aep-Maslani,” imbuhnya.
Selain itu, berdasarkan Survei Indikator pada bulan Oktober, terdapat perbedaan elektabilitas antara pasangan Aep-Maslani dan Acep-Gina yang cukup jauh. Adapun pasangan Aep-Maslani menyentuh angka 70% dan Acep-Gina hanya 20% lebih. Menurutnya, hal ini tidak akan terkejar dengan gerakan masif yang dilakukan oleh tokoh- tokoh pendukung pasangan Acep-Gina.
“Saya pikir terlambat bergeraknya, gap surveinya terlalu jauh, jika pun ada kenaikan itu takan mampu mengejar ketertinggalan elektabilitas dalam survei indikator bulan oktober itu,” pungkasnya.***Red